Kamis, 09 Juni 2011

BIOMEDIK
( TUGAS SMALL GROUP DISCUSSION SKENARIO 3.3 )
                        
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2010/2011



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Siklus Sel dan Pembelahan dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, masukan dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberi arahan dan penjelasan tentang tata cara penulisan makalah ini.
Kami menyadari penulisan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar Mataram secara umum dan bagi masyarakat pada umumnya.





Mataram, 30 Desember 2010


Penyusun










BAB I
PENDAHULUAN

TOPIK 3.3      SIKLUS SEL DAN PEMBELAHAN

SKENARIO

Keturunan yang dihasilakan dengan reproduksi aseksual secara genetik identik dengan induk tunggalnya. Reproduksi aseksual terjadi dengan mitosis sedangkan pada reproduksi seksual dua induk menyumbangakan informasi genetik kepada keturunannya. Agar sel-sel keturunan itu tidak mengandung jumlah ganda kromosom induknya, jumlah kromosom sel-sel yang akan digunakan pada pembuahan harus dibagi. Selain itu meiosis menyebabkan varibilitas genetik merupakan tonggak reproduksi seksual.

Keyword 
1.      Reproduksi aseksual
adalah reproduksi tanpa pembuahan dengan membelah diri terjadi pada uniseluler.
2.      Genetik
adalah materi untuk mewariskan sifat.
3.      Mitosis
adalah manisfestasi yang nyata dengan jumlah sel-sel kromosom keturunan akan sama dengan sel-sel kromosom induknya.
4.      Reproduksi seksual
adalah proses penyatuan dua sperma dengan dua individu berlainan jenis dimana materi genetiknya bercampur dan membentuk individu baru.
5.      Variabilitas gen
adalah ukuran kecenderungan berbagai individu delam satu populasi untuk memiliki genetic yang berbeda.
6.      Kromosom
adalah struktur dalam sel yang terdiri dari molekul DNA, benang di dalam nucleus membawa genetik.
7.      Meiosis
adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat sel sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari induknya yang terjadi di sel kelamin dan terjadi dua kali, pembelahan sel ini dimana terjadi replikasi DNA.
8.      Siklus sel
adalah peristiwa yang mempunyai urutan atau tahapan atau fase dalam aktifitas hidup sel yang mempunyai fungsi sel paling mendasar berupa duplikat yang akurat dengan  jumlah besar DNA dan kromosom.
9.      Pembuahan
adalah penyatuan sel telur dan sperma yang membentuk individu baru.
10.  Informasi genetik
adalah materi atau sifat yang dibawa induk ke anaknya disebut dengan sekuens DNA dengan  huruf-huruf mewakili struktur primer dan molekul DNA. 

Learning Objective :

1.   Dapat menjelaskan tahap-tahap siklus sel.
2.   Dapat menjelaskan tahap-tahap mitosis.
3.   Dapat menjelaskan tahap-tahap meiosis.
4.   Dapat menjelaskan perbedaan dan persamaan mitosis dengan meiosis.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Tahap – Tahap Siklus Sel

Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik).
     

Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
Fase - fase pada siklus sel
  1. Fasa S (sintesis) : tahap terjadinya replikasi DNA
  2. Fasa M (mitosis) : tahap terjadinya pembelahan sel ( baik pembelahan biner atau pembentukan tunas ).
  3. Fasa G (gap) : tahap pertumbuhan bagi sel.
a.       Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
b.      Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
c.       Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fasa tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

Skema siklus sel (Campbell and Mitchell, 2002)
Interfase terdiri atas tiga fase, yaitu: G1 (Gap pertama), S (Sintesis DNA), dan G2 (Gap kedua), Pada fase G1, sel anak mengalami pertumbuhan, pada fase S terjadi replikasi dan transkripsi DNA; sedangkan pada fase G2, merupakan fase post sintesis, dimana sel mempersiapkan diri untuk membelah. Pembelahan sel meliputi dua tahapan yaitu :kariokinesis ataumitosis dansitokinesis. Perlu diingat bahwa apabila pembelahan sel menghas   ilkan dua buah sel anak yang tidak sama besarnya, maka G1 bagi sel anak yang kecil lebih lama daripada sel anakan yang besar.
Puncak siklus hidup sel yaitu pembelahan sel, yang secara umum diberi tanda M yang berarti fase mitosis. Pada waktu yang singkat kromatin di dalam inti sel induk memampat membentuk kromosom, untuk kemudian bersama-sama dengan seluruh isi sel, dibagi dua ke masing-masing sel anak. Selama periode interfase, kromosom tidak tampak disebabkan karena materi kromosom dalam bentuk benang-benang kromatin, dan komponen-komponen makromolekulnya didistribusikan di dalam inti. Selama siklus sel terjadi perubahan-perubahan yang sangat dinamis.
Perubahan- perubahan tersebut terutama komponen-komponen kimia dari sel seperti DNA, RNA, dan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA berlangsung selama periode khusus dari interfase yang disebut fase sintesis atau periode S. Periode sintesis didahului oleh periode G1 dan diikuti oleh periode G2.
Fase pembelahan sel yang terdiri atas fase mitosis dan sitokinesis. Fase mitosis terdiri atas beberapa fase yaitu fase profase, fase prometafase, fase metafase, fase anafase, dan fase telofase. Selama pembelahan sel, inti mengalami serangkaian perubahan- perubahan yang sangat kompleks, terutama peruahan-perubahan kandungan intinya. Pada saat pembelahan sel berlangsung, salut inti dan nukleus menjadi tidak tampak dan subtansi kromatin mengalami kondensasi menjadi kromosom.

2.      Tahap - Tahap Mitosis
      Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase ( tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel ). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
1.      Profase
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin  menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
2.      Metafase
Pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan ( bidang equator ) sehingga pada tahap inilah kromosom/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3.      Anafase
Pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.


4.      Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis ( pembagian sitoplasma menjadi dua bagian ).
3.      Tahap – Tahap Meiosis
       Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
      Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :


Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.

 

              


Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Meiosis I

Ø      Profase I

a.       Leptoten

Kromatin menebal membentuk kromosom.

b.      Zygoten

Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

c.       Pakiten

Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.

d.      Diploten

Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.

e.       Diakenesis

Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.

Ø      Metafase 1

Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.

Ø      Anafase I

Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing

Ø      Telofase I

Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.

Meiosis II

Ø      Profase II

a.       Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b.      Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
c.       Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d.      Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e.       Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

Ø      Metafase II

            Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

Ø      Anafase II

            Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

Ø      Telofase II

a.       Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
b.      Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c.       Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

4.      Perbedaan Antara Mitosis Dengan Meiosis
Aspek yang dibedakan
Mitosis
Meiosis
Tujuan
Untuk pertumbuhan
Sifat mempertahankan diploid
Hasil pembelahan
2 sel anak
4 sel anak
Sifat sel anak
diploid (2n)
haploid (n)
Tempat terjadinya
sel somatic
sel gonad
Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu   Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.
BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Di dalam siklus sel terdapat tahapan yang disebut tahap pembelahan. Ada 2 macam pembelahan yaitu miosis dan meiosis yang dalam siklus sel adalah tahapan penggandaan sel. Sehingga sel dapat berkembang dan tumbuh karena sel dapat membelah berulang ulang sampai jangka waktu yang ditentukan oleh tubuh.

 DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29
  Anonymous. Struktur dan Fungsi Badan Golgi. http://www.ardianrisqi.com. Akses Agustus 2010.

Campbell, Neil A. Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi. Edisi Kelima- Jilid 1. Jakarta : Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar